RSS

Peringatan 22 Februari 2012


Mungkin ceritaku ini akan menjadi beberapa bagian, karena terlalu banyak kalau harus diceritakan sekaligus, akan aku cicil semampuku ya, siapa tau bisa menjadi pelajaran berharga buat yang membaca. 

Semua berawal dari tanggal itu tanggal dimana yang awalnya aku anggep itu kiamat buat aku, kiamat kecil? besar? bodo amat pokoknya aku anggep itu kiamat. 

Rasanya badan ini sudah terlalu capek untuk digunakan, rasanya badan ini ingin diistirahatkan.
Rasa putus asapun datang menemaninya....

Sebenernya rasa sakit itu sudah aku rasakan sekitar bulan desember 2011 dari yang awalnya tanganku yang kayak habis kecentit, kaki yang telapak nya gak bisa di tapakkan dilantai alias sakit banget buat jalan sampai semua badanku yang rasanya habis dipukulin orang sekampung, disana semua berawal. 

Dan ternyata sebenernya mungkin rambutku rontok juga karena ini, hanya saja aku gak sadar karena aku pikir hanya karena ke ungkep kan pakai kerudung, singkat padat dan jelas bukan.

Sakit-sakit-sakit yang dirasain

Awalnya....
Aku kalau sakit gak pernah di bawa ke rumah sakit ataupun tempat praktek dokter pasti dibawa ke puskesmas deket rumah karena dari kecil sudah biasa dibawa kesana, sudah 4 kali aku bolak-balik kesana dengan keluhan yang sama dan dikasih obat yang sama dan setiap obat nya habis badanku bakal kesakitan lagi dan lagi.

Akhirnya ibu mencoba membawa aku ke klinik deket rumahku bisa dikatakan tempatnya lebih sedikit berkelas dibandingkan puskesmas dengan harapan disana aku bisa sembuh tentunya bukan yang lain.
Dan ternyata aku disana di diagnosa terkena virus apa gitu aku lupa, dan aku dikasih obat dengan harga yang menurutku mahal dan itu obat termahal yang pernah aku makan disaat itu.
Dan hasilnya jauh dari harapan, setelah obatnya habis badanku masih kesakitan. 

Dan ibu membawa aku pindah ke pusura sebelah sekolah sma ku, disana aku dibawa ke dokter spesialis penyakit dalam. 
Chek-up 1 ya check up biasa ditanyain keluhan terus di check badanku dan disuruh tes lab seluruhnya. Dan besoknya aku chek lab dari di ambil darahnya sampai diambil air pipisnya dan itu tes lab termahal juga yang pernah aku lakuin, rasanya sedih banget di awal tahun itu aku sangat banyak merepotkan orang tuaku, dari harga obat sampai tes lab dan semacamnya belum lagi aku habis itu kuliah tapi saat itu aku gak ada pikiran buat gimana kuliahku, unas aja aku sudah gak ada gairah apalagi snmptn apalagi kuliah.....
tidak ada bayangan sama sekali
yang ada malah ngerasain badan kayak dipukul-pukul yang gak selesai2

Hasil check up sudah keluar dan akhirnya 
Check-up 2 hasil lab di analisa dan dokterpun mulai mencari2 apa yang salah dengan tubuhku ini, rasanya aku ini kelinci percobaan buat obat, dikasih obat buat 4 hari kalau masih sakit setelah gak minum disuruh kembali lagi lagi dan lagi

Sampai akhirnya di chek-up ke 5 dokternya nada bicaranya sudah beda dan rasanya benar-benar ada yang salah didalam tubuhku ini, YaAllah. Tapi dokter itu terlalu bertele-tele menurutku dan itu yang membuatku menangis untuk pertama kalinya setelah keluar dari ruangan dokter, aku nangis ke Ibuku, aku sakit apa sih bu dokternya kok dari kata-katanya aku ini jahat banget sama tubuhku aku ini kenapa badanku sakit semua dan semakin menjadi malam itu karena apa aku stressfull dan penyakitku ini alergi banget sama yang namanya stress ternyata...
Hari gini gak stress? stress itu pasangannya hidup, menurutku. 

Setelah check-up ke 5 dan obat habis aku gak mau kembali ke situ lagi aku capek.....
Akhirnya ibuku mulai ngasih tau ke budeku yang pernah kerja di rumah sakit tanya-tanya dan cerita semua tentang kondisiku dan akhirnya aku dibawa ke dokter yang disarankan budeku itu.

Oh tuhan aku harus chek lab lagi dan lagi
Tapi alhamdulillah yang ini gak seberapa mahal dari yang pertama, aku bersyukur sekali dan dokter ku yang aku datengin ini dia seorang nonislam dan sangat baik sekali walaupun beliau sudah sepuh sekali beliau langsung to the point disaat setelah chek lab beliau langsung memberi tahu ke aku, kenapa aku dan harus bagaimana aku menghadapi kondisiku sekarang ini. 
Disana berawal, berawal aku merasakan kiamat gak tau kiamat kecil ataupun besar. 
Disana aku sedih
Disana aku menangis
Disana aku putus asa
Disana aku tidak bersyukur
Disana mimpi-mimpiku hilang
Disana semangatku pudar 
Disana aku tidak ada pandangan hidup
Disana aku merasa berhenti dari dunia ini
Disana aku merasa ingin istirahat sejenak...........
22 Februari 2012 aku divonis 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 MIRNA CAHYANI . All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates